August 18, 2011

Fuck Office

mencoba melihat lingkungan sekitar

ada yang biasa aja,
ada yang gak biasa,
ada yang santai,
ada yang parno,
ada yang capek,
ada yang idealis,
ada yang sabar,
ada yang tertekan.

ada yang berusaha kerja mati2-an,
cuma buat memuaskan 'ego'-nya
untuk terlihat eksis tampil di sekitar-nya.

ada yang berusaha keliatan cuek,
tapi kebat kebit dengan permasalahan yang ada.

berusaha keliatan cuek,
tapi tetep muter otak gimana cari solusinya.

ada yang tadinya santai, biasa, tapi jadi gak biasa.
jadi capek,
jadi tertekan,
jadi kesel,
puncaknya?! kalo ngikutin ego sama napsu
mungkin 'resignation letter' dan e-mail
'salam perpisahan' dah ada dalam recents documents.

ada yang bilang "hey man! it's only a job!"
berusaha untuk memahami arti dari nasehat itu,
tapi koq sampe kebawa mimpi ya?!

sepertinya gak ada lagi batas antara yang real dan gak masuk akal.
Semuanya jadi grey area kalo dah gini.
harusnya semua berpulang pada kompromi.
bukan malah mencari aman sendiri2.

kompromi pada ego pribadi,
kompromi pada idealisme,
kompromi pada lingkungan sekitar.
kompromi pada prosedur yg sebenar2nya.

tapi sayang,
semua masih perlu pembelajaran,
bagaimana mengendalikan emosi, napsu, dan empati

ironis ya....
tapi inilah keadaan kantor gw yg sekarang
dan "resignation letter" pun sudah sah gw keluarin tertanggal 16 Agustus 2011.

No comments:

Post a Comment